Partisipasi Perempuan Indonesia di Parlemen masih sangat rendah. Menurut data Bank Dunia (2019), Indonesia menduduki peringkat ke-7 di Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen.
Rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berdampak pada permasalahan kebijakan terkait kesetaraan gender, dan belum mampu menjawab permasalahan utama yang dihadapi perempuan.
Di Kota Palu sendiri, tingkat keterpilihan perempuan belum mencapai 30 persen di parlemen. Dari 35 kursi yang diperebutkan, kaum perempuan hanya berhasil merebut 8 kursi atau sekitar 23 persen.
Dimana tingkat partisipasi pemilih perempuan cukup tinggi yakni sebesar 78,91 persen dari DPT, atau sekitar 109.114 perempuan di Kota Palu menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon anggota DPRD Kota Palu.
Perempuan muda juga merupakan salah satu elemen dalam gerakan advokasi hak-hak perempuan, dan partisipasi dalam praktik politik elektoral dan dalam setiap pemilihan umum, anak muda selalu menjadi target suara para kandidat. Namun, belum banyak kebijakan yang berpihak pada generasi muda.
Regulasi yang ada saat ini belum mampu memfasilitasi anak muda untuk terlibat aktif dalam politik praktis, karena tingginya persyaratan yang diberikan oleh partai politik untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu.
YOU-WIN Project merupakan project yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan di Parlemen Kota Palu, melalui peningkatan partisipasi politik anak muda melalui dukungan UnionAID bekerjasama dengan Yayasan BaKTI dan Yayasan Sikola Mombine.
YOU-WIN Project akan menjadi langkah awal untuk mendorong minat dan keterlibatan anak muda agar melek politik yang siap berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekosistem politik di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah untuk mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan yang menganut nilai dan prinsip inklusivitas, gender transformatif dan warga negara yang aktif.
“Dengan meningkatkan partisipasi politik mereka, mulai dari kesadaran menggunakan hak pilih, berpartisipasi aktif dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk memilih kandidat berdasarkan nilai yang dianutnya, menghindari praktik politik uang, menjadi pemilih yang rasional dan mengedepankan kandidat perempuan yang memiliki perspektif yang baik terhadap isu-isu gender, maka kita juga akan melihat adanya peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik, khususnya di parlemen,” ungkap Program Manager of YOU-WIN Project Nur Safitri Lasibani.
Demi kelancaran perjalanan YOU-WIN Project, Nur Safitri bersama 4 orang YOU-WIN Project Core Team lainnya, melakukan audiensi bersama DPRD Kota Palu pada Rabu, 5 Juni 2024 bertempat di ruangan Wakil Ketua I DPRD Kota Palu, Erman Lakuana.
“Sekolah Parlemen Muda harapannya akan menjadi laboratorium pengetahuan dan pengalaman kepemimpinan legislatif anak-anak muda di Kota Palu dimana mereka dapat merasakan pengalaman langsung menjadi peer politic anggota DPRD Kota Palu, mengikuti persidangan, ikut membahas rancangan peraturan daerah, mengikuti reses hingga membuat public report atas kinerja DPRD,” tutup Nur Safitri.
Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Palu, Mutmainnah Korona.
“Anak-anak muda nantinya dapat mengikuti aktivitas anggota DPRD Kota Palu, misalnya sehari bersama Wakil Ketua DPRD, termasuk mengikuti aktivitas reses dan rapat-rapat di DPRD. Jaring anak-anak sekolah sehingga mereka semua dapat mengikuti kegiatan di DPRD selama 3 bulan,” cerus Mutmainah Korona.
Sementara Wakil Ketua 1 DPRD Kota Palu Erman Lakuana menyambut baik atas inisiatif Sekolah Parlemen Muda yang akan digagas oleh YOU-WIN Project, dimana anak muda Kota Palu dapat berkantor di Gedung DPRD selama 3 bulan pasca pelantikan anggota DPRD Kota Palu periode 2024-2029.
“Saya mengapresiasi dan saling mendukung dalam hal-hal lain, termasuk dukungan anggaran dan ruangan sekretariat untuk berkantor selama 3 bulan. Karena 5 hingga 10 tahun terakhir, angka perempuan di DPRD Kota Palu sangat terbatas, dan diperiode berikut ini akan ada 8 perempuan di parlemen,” ujar Erman Lakuana.