Sejumlah jemaah haji yang sejak awal kedatangan di Madinah, dilakukan perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah maupun di rumah sakit Arab Saudi, akan difasilitasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah, ke Masjid Nabawi untuk beribadah dan berziarah.
“Kalau jemaah tersebut bisa dimobilisasi tidak tergantung oksigen, boleh dibawa dengan kursi roda dan kita berharap bisa sampai ke Raudhah. Sehingga akan punya kesan tersendiri dan mereka akan puas dengan pelayanan kita,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah, Karmijono, dikutip dari laman kemenag.go.id.
Karmijono mengatakan sebanyak 22 jemaah sakit yang masih menjalani perawatan, dari data tersebut, 12 jemaah yang masih dirawat di KKHI Madinah, sedangkan 10 jemaah dirawat di rumah sakit Arab Saudi.
“Kami akan identifikasi dulu jemaah yang dirawat, apakah bisa dimobilisasi atau tidak. Kalau pun memang sudah ada jemaah yang bisa dimobilisasi datanya akan kami sampaikan ke Kepala Daker untuk dibawanya kapan,” katanya.
Dari 22 jemaah tersebut, lanjut Karmijono, 2 jemaah di antaranya sejak awal datang atau gelombang pertama ke Madinah menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi. Pihaknya masih mengidentifikasi jemaah tersebut apakah bisa ikut difasilitasi ke Masjid Nabawi dan Raudhah atau harus melakukan tanazul.
Jemaah yang mengalami sakit dan tak bisa dimobiliasi ke Masjid Nabawi akan dipertimbangkan untuk kembali ke Tanah Air dalam waktu dekat dengan menyesuaikan jadwal pesawat yang tersedia dan embarkasi yang mudah ditempuh.
“Jumlah jemaah yang dirawat di rumah sakit 10 orang dengan catatan yang 2 jemaah sejak awal gelombang I, jadi ada tambahan 8 jemaah dan alhamdulillah progresnya semua bagus,” bebernya.