Dirjen PHU Hilman Latief. Foto: Kemenag
in

Beberapa Kali Alami Penundaan Keberangkatan, Kemenag: Garuda Tidak Profesional

~ Advertisements ~

Protes keras dilayangkan Kementerian Agama kepada Garuda Indonesia, karena penundaan penerbangan yang dialami jemaah haji kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09). 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief menilai pelayanan Garuda Indonesia musim haji 2024 sangat buruk, seiring penundaan penerbangan yang terus berulang. 

Keterlambatan yang dialami jemaah BPN-09 bahkan terjadi lebih dari sehari, atau 28 jam, yangmana sebelumnya, jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami penundaan keberangkatan selama 12 jam. 

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional,” tegas Hilman Latief di Jakarta, dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin (8/7/2024). 

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang,” sambungnya.

Sebanyak 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang seharusnya pulang ke Tanah Air pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS), harus bersabar karena akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi), dan saat itu kondisinya sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

“Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional,” tandas Hilman Latief.

“Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan,” imbuh Hilman Latief.

Protes senada disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab. 

Menurutnya kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk. 

Bahkan, disampaikan Saiful Mujib pada pekan pertama fase pemulangan jemaah haji, lebih 50% penerbangan mengalami keterlambatan. 

Dipaparkannya, dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan.

“Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39%,” sebut Saiful Mujab dikutip dari laman kemenag.go.id.

“Kalau pekan pertama ada KNO 03 yang delay 12 jam 30 menit, pekan kedua ini ada BPN 09 yang delay hingga 28 jam 10 menit. Ini sangat parah,” sambungnya.

Saiful Mujab kembali minta Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia, dan meminta untuk memastikan pesawat yang akan digunakan siap dan ada, selain itu kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang. 

Juga dirinya meminta Garuda untuk mempersiapkan pesawat cadangan pengganti pesawat bermasalah, sesuai kontrak kerja dengan Kementerian Agama. 

“Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jemaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi. Dampaknya signifikan dan ini menjadi tanggung jawab Garuda. Saya minta Garuda fokus pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Bentuk Kepedulian, Pemkot Banjarbaru Siapkan Lapangan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas

Balap Perahu Ketinting, Saidi Mansyur: Berdampak Terhadap Perekonomian dan Wisata