Darmawan Jaya Setiawan
in ,

Darmawan Jaya: Menghujat, Menghina dan Mencaci Maki Bukan Karakter Orang Banjarbaru

Wakil Walikota Banjarbaru 2015-2020 Darmawan Jaya Setiawan berikan pandangannya terkait pelaksanaan Pilwali di Kota Banjarbaru.

Pada 2015 lalu, Pilkada Banjarbaru diikuti oleh tiga kontestan diantaranya Ruzaidin Noor-Fitri Zam-zam, Nadjmi Adhani-Darmawan Jaya Setiawan dan Joko Triono-Soegeng Soesanto, dimana dalam tahapan berjalan aman lancar dan damai, bahkan saat perhitungan suara sudah selesai, antar Paslon saling mengucapkan selamat kepada Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

“Tidak ada soal yang berarti kala itu, pilkada Banjarbaru berjalan begitu hangat hingga bahkan setelah pilkada selesai saya berangkat haji ke tanah suci bersama Paslon lain,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Darmawan, saat berjalan masa kepemimpinan Almarhum Nadjmi Adhani bersama dirinya, Banjarbaru dengan karakter kota dan masyarakatnya yang sopan dan ramah menjadi keunggulan tersendiri, sehingga di pemerintahan tidak banyak masalah yang berarti dan pembangunan pun berjalan baik.

Menghujat, menghina mencaci maki itu, menurutnya bukan karakter orang Banjarbaru, sebagaimana dalam bait lirik mars Kota Banjarbaru masyarakatnya tertib dan sopan, tentu menjadi gambaran karakter bagaimana sebenarnya masyarakat dengan julukan kota pendidikan, dengan kualitas sumberdaya manusianya.

Semakin tahun, dirinya merasa sudah mulai ada pergeseran negatif yang terjadi pada Pilkada Banjarbaru tahun 2020 lalu, dimana saat itu Darmawan Jaya kembali menjadi kontestan mendampingi Martinus Sebagai Calon Walikota Banjarbaru.

~ Advertisements ~

“Saat Pilkada 2020 itu ada yang berbeda pada jalannya pilkada, mulai ada laporan laporan dari tim pemenangan Paslon lain, mencari cari kesalahan dan semacamnya, bahkan saya merasa pilkada kala itu agak tegang yang tidak pernah dirasakan pada pilkada 2015 lalu yang aman damai dengan karakter santunnya,” jelasnya.

Pun pada Pilkada 2024 kali ini ia merasa jauh berbeda dengan Pilkada 2015 lalu, dimana menurutnya Banjarbaru dengan kota dan masyarakatnya yang berkarakter, dipastikannya hujatan cacian dan makian seperti yang ramai di media sosial yang tidak memiliki sumber yang jelas itu, bukan masyarakat Banjarbaru.

“Akun-akun buzer atau sengaja dibuat atau mungkin berbayar yang berusaha menggiring mempengaruhi dan bahkan berupaya merusak karakter masyarakat Banjarbaru,” terangnya.

Apa yang terjadi pada proses pilkada Banjarbaru 2024 hingga berakhir pada diskualifikasi salah satu pasangan calon, dikatakannya merupakan dampak dari saling lapor dan mencari cari kesalahan lawan politik, serta berusaha ingin menjatuhkan, namun pada akhirnya kebenaran akan menemukan jalannya sendiri.

“Tentu ini menjadi pelajaran untuk kita agar kedepan dibawah kepemimpinan Walikota yang baru ibu Lisa dan pak Wartono, mari kita bersama-sama mewujudkan kota dan masyarakat Banjarbaru ini dengan karakternya yang sopan santun, bahkan dalam berpolitik sekalipun sebagimana dalam bait lirik Mars Banjarbaru, Banjarbaru kota idaman, kotanya indah aman dan nyaman, masyarakatnya tertib dan sopan,

taat ibadah taqwa dan beriman,” tutupnya sambil bernyanyi.

~ Advertisements ~

Tinggalkan Balasan

Melalui Verfal, Disdik Banjarbaru Tekan Jumlah Anak Tidak Sekolah

Pertemuan Terakhir Forum RT/RW Kota Banjarbaru Bahas Pelaksanaan Haul Abah Guru Sekumpul