Samarinda – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan untuk meningkatkan status empat desa dari kategori tertinggal menjadi berkembang pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan melalui intervensi terhadap tiga indeks pembentuk Indeks Desa Membangun (IDM), yakni Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL).
Helvin Syahruddin, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda DPMPD Kaltim, menjelaskan bahwa ada empat desa di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat yang saat ini berstatus tertinggal. Keempat desa tersebut adalah Desa Derayu, Tanjung Soke, Lemper, dan Galunggung.
Helvin menyampaikan, meskipun DPMPD Kaltim memegang peranan penting sebagai motor penggerak perubahan, beberapa sektor terkait yang mempengaruhi status desa, seperti pembangunan jalan, pemenuhan tenaga kesehatan, dan penyediaan fasilitas pendidikan, tetap menjadi tugas dinas atau OPD lain.
“Jadi DPMPD Kaltim berfokus pada fasilitasi koordinasi antar OPD agar semua aspek pendukung dapat terpenuhi,”ucapnya.
Meskipun demikian, DPMPD Kaltim optimis bahwa keempat desa tersebut dapat mencapai status berkembang. Hal ini berkat pemetaan yang sudah dilakukan pada tahun lalu, yang kini akan segera ditindaklanjuti dengan langkah konkret untuk meningkatkan nilai IDM desa-desa tersebut.
Di sisi lain, DPMPD Kaltim juga mencatat perkembangan positif dalam pencapaian IDM di Kaltim pada 2024. Secara keseluruhan, jumlah desa dengan status mandiri meningkat dari 209 desa pada 2023 menjadi 262 desa pada 2024. Sementara itu, jumlah desa maju juga mengalami kenaikan dari 364 desa pada 2023 menjadi 374 desa pada 2024.
Namun, jumlah desa berkembang mengalami penurunan. Dari 263 desa pada 2023, kini tinggal 195 desa yang berstatus berkembang, karena banyak yang telah naik status menjadi desa maju. Untuk desa tertinggal, jumlahnya juga berkurang, dengan hanya tersisa empat desa yang ditargetkan dapat meningkat menjadi desa berkembang pada tahun ini.
“Sejak tiga tahun lalu, Kaltim sudah tidak memiliki desa dengan status sangat tertinggal,” kata Helvin menambahkan.
