Sebanyak 389 kabupaten/kota telah mencapai tahap Pemeliharaan atau Bebas Malaria, hingga tahun 2023.
Kemudian pada 2024, sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, ditargetkan sebanyak 408 kabupaten/kota di Indonesia dapat terbebas dari Malaria.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Hartono saat puncak peringatan Hari Malaria Sedunia 2024.
“Untuk mencapai target tersebut, setidaknya ada lima strategi yang dilakukan pemerintah,” kata Wamenkes Dante dikutip dari InfoPublik.id, Selasa (25/6/2024).
Pertama, menerbitkan kebijakan yang komprehensif dan menyeluruh, mencakup peningkatan deteksi, penemuan kasus, dan diagnostik.
Kedua, peningkatan surveilans, ketiga, pemberian pengobata, keempat, pengendalian faktor risiko, dan kelima, pemberdayaan peran swasta dan masyarakat.
Upaya itu, kata Wamenkes Dante dilakukan untuk memperkuat komitmen dan mewujudkan Indonesia bebas Malaria pada 2030.
Ia mengingatkan, penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang membutuhkan perhatian bersama. Pasalnya, prevelensi Malaria di tingkat global maupun nasional cukup tinggi.
Berdasarkan data World Malaria Record 2023, diperkirakan terdapat 249 juta kasus Malaria di seluruh dunia, dan Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus Malaria terbanyak setelah India, dengan 1,1 juta kasus pada 2023.
“Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Selatan merupakan provinsi dengan kasus Malaria tertinggi, dan menyumbang 86 persen dari total kasus Malaria di Indonesia,” kata Wamenkes Dante.