Tahun ini, Kementerian Agama menerapkan kebijakan Murur pada pergerakan jemaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah, lalu Mina (Armuza).
Kebijakan itu mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan, karena berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu.
Murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.
Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
“Kami menilai murur atau yang melintas di Muzdalifah dari Arafah, ini merupakan terobosan yang sangat bagus dari Kemenag. Alhamdulillah itu juga sudah mendapatkan restu dari ulama-ulama kita,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro di KKHI Makkah, dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin (24/6/2024).
Menurutnya kebijakan itu membawa dampak positif pada kesehatan jemaah.
Indikatornya, kata dia, berkurangnya jemaah kelelahan usai Armuzna dibandingkan tahun lalu jauh berkurang.
“Tahun lalu setelah safari wukuf, jemaah yang kelelahan karena wukuf, dan dalam kondisi sakit itu dirawatnya di sini sampai meluber hingga lobi KKHI. Tahun lalu sampai ada 60 orang dirawat di lobi KKHI,” ujar Liliek.
“Tahun ini, jemaah yang dirawat setelah safari wukuf, semua berada di ruang perawatan. Bahkan bed-nya masih tersisa,” sambungnya.
Liliek mengungkapkan, dari hasil inspeksi Kementerian Kesehatan pemerintah Arab Saudi ke KKHI, jemaah yang dirawat di KKHI sebagian besar dinilai layak untuk bisa kembali ke hotel.
“Jadi mereka menilai mana-mana yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi, mana-mana yang bisa langsung dipulangkan ke hotel,” ujarnya.
Hal itu, menurut Liliek menjadi indikator bahwa kebijakan murur di Muzdalifah memberikan dampak kesehatan yang cukup bagus buat jemaah.
“Karena memang waktu yang ditempuh untuk biasanya melalui Muzdalifah bisa dihemat dan mereka bisa memanfaatkan untuk istirahat di Mina,” katanya.
Sementara Kasi Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal mengatakan kondisi jemaah khususnya di kota Makkah terpantau aman.
“Insya Allah tenaga kesehatan yang ada di sektor maupun di kloter siap melayani jemaah haji sampai nanti kepulangan mereka ke Indonesia,” ujar Jamal.