Samarinda – Kinerja perbankan di Kaltim menunjukkan tren pertumbuhan positif yang tercermin dari peningkatan Aset dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Aset perbankan di Kaltim terus meningkat tercatat sebesar Rp190,05 triliun atau meningkat sebesar 11,46 persen (yoy).
Kepala Kantor OJK Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Parjiman menjelaskan, total DPK perbankan terus meningkat menjadi sebesar Rp165,84 triliun atau meningkat 7,69 persen (yoy).
“Komposisi DPK di Kaltim didominasi oleh tabungan dan giro dengan porsi sebesar 72,14 persen dari total DPK,”ucapnya.
Sementara itu untuk penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim tercatat sebesar Rp88,22 triliun atau tumbuh 4,40 persen secara tahun ke tahun, sedangkan penyaluran kredit kepada proyek yang berlokasi di Kaltim tercatat lebih tinggi yaitu sebesar Rp183,32 triliun atau tumbuh 8,16 persen.
Peningkatan kebutuhan akan barang konsumsi di Kalimantan Timur telah berdampaksignifikan pada pola penyaluran kredit oleh bank-bank di wilayah tersebut.
Dikatakan Parjiman, Bank-bank lokal akan cenderung memfokuskan penyaluran kreditnya kepada sektor konsumtif, khususnya melalui produk pinjaman multiguna. Penyaluran kredit untuk sektor konsumtif ini tercatat mencapai Rp19,59 triliun, atau setara dengan 22,21 persen dari total kredit yang disalurkan oleh bank berdasarkan lokasinya.
“Pinjaman multiguna ini umumnya diberikan untuk keperluan konsumsi masyarakat, seperti pembelian barang rumah tangga, kendaraan, dan keperluan lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan sektor produktif, “ujarnya menjelaskan.
Namun, jika dilihat berdasarkan lokasi proyek, sektor pertambangan dan penggalian tetap menjadi penerima kredit terbesar. Penyaluran kredit untuk sektor ini mencapai Rp40,60 triliun, atau sekitar 22,14 persen dari total kredit yang disalurkan menurut lokasi proyek.