in

Kolaborasi Bank Indonesia, OJK, dan Perbankan Samarinda 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Samarinda – Menyikapi tantangan kondisi global dan struktur ekonomi daerah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta perbankan di Samarinda menggelar rapat koordinasi yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif. Rapat yang berlangsung di Ruang Maratua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk bersinergi dalam mencapai tujuan ekonomi yang berkelanjutan.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala KPw BI Kaltim Budi Widihartanto beserta jajaran, Kepala OJK Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara) Parjiman, serta pimpinan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim dan Kaltara, dan perwakilan perbankan lokal. Rapat tersebut tidak hanya difokuskan pada koordinasi pengembangan ekonomi daerah, namun juga sebagai sarana edukasi dan literasi keuangan yang sangat penting mengingat sektor perbankan berperan sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia.
Budi Widihartanto, mengingatkan pentingnya sinergi di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan negara maju, terutama Amerika Serikat, yang memengaruhi aliran modal dan perdagangan Indonesia. “Sinergi ini menjadi langkah krusial untuk mendukung ekonomi daerah dan ketahanan pangan. Wilayah timur Indonesia, termasuk Kaltim, memiliki potensi besar yang masih dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif,” ujar Budi.
Sementara itu, Parjiman, Kepala OJK Kaltim dan Kaltara, menambahkan bahwa meski tantangan perekonomian global dan nasional terus berkembang, stabilitas sektor keuangan di Kaltim tetap terjaga. “Stabilitas sektor jasa keuangan di Kaltim tetap kondusif meskipun ada ketidakpastian global. Hal ini tercermin dari NPL yang cukup terjaga di angka 1,65 persen, dengan tren penurunan ke 1,08 persen. Selain itu, sektor kredit perbankan tumbuh sebesar 8,57 persen pada Desember 2024,” jelas Parjiman.
Sektor-sektor utama yang menjadi penerima kredit perbankan di Kaltim antara lain peralatan rumah tangga, pertanian, perdagangan besar dan eceran, serta pertambangan dan penggalian, dengan komposisi yang bervariasi berdasarkan lokasi proyek. Hal ini menunjukkan adanya diversifikasi sektor ekonomi yang tumbuh pesat di wilayah ini.
Kegiatan rapat dilanjutkan dengan diskusi program kerja yang akan disinergikan oleh KPw BI Kaltim, OJK Kaltim-Kaltara, dan sektor perbankan untuk setahun ke depan. Dalam diskusi ini, banyak peluang dan potensi kerja sama yang dapat diwujudkan untuk mempercepat pencapaian tujuan yang lebih efisien dan masif.
Sebagai tindak lanjut, KPw BI Kaltim dan OJK Kaltim-Kaltara menegaskan komitmen untuk memperkuat literasi dan edukasi keuangan secara kolaboratif. Selain itu, pengembangan inovasi digitalisasi pembayaran, peningkatan akseptasi pembayaran digital, dan peningkatan akses pembiayaan UMKM serta ketahanan pangan akan menjadi fokus bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, BI Kaltim bekerja sama dengan BMPD dan PMI mengadakan Aksi Donor Darah “The Power of We.” Kegiatan ini melibatkan pegawai KPw BI, OJK Kaltim-Kaltara, dan perbankan di Samarinda. Sebanyak 213 orang mendaftar untuk mendonorkan darah, yang berhasil terkumpul 152 kantong darah, yang akan membantu memenuhi kebutuhan stok darah di PMI Samarinda.
Dengan komitmen kuat dari berbagai pihak, sinergi yang terus diperkuat antara BI, OJK, dan perbankan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Langkah bersama ini diyakini akan membawa dampak positif yang luas bagi masyarakat di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Desa Wisata Selasari Kabupaten Pangandaran Jawa Barat

Dinkes Kaltim Sosialisasikan PKG