Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengapresiasi dan memberikan penghormatan yang tinggi atas kegiatan pemecahan rekor dunia yang dilakukan Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF), pasalnya menjadi prestasi olahraga karena Indonesia dikenal sebagai pemegang rekor dan juga prestasi sosial mengingat tujuan mulia di balik kegiatan tersebut.
“Keberhasilan para pemain, FSIF, dan para pendukung seperti UPI, merupakan prestasi yang sangat membanggakan, baik dalam bidang prestasi olahraga, prestasi penyelenggaraan, prestasi dalam sport tourism, dan tentunya prestasi sosial,” ungkap Wasekjen KONI Pusat Ahmad Saefudin dalam siaran resminya, dilansir dari InfoPublik, Sabtu (27/4/2024).
FSIF telah sukses menggelar seremoni pembukaan “Permainan Futsal 60 jam Non-Stop” di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, 26 April 2024. Keberhasilan bermain futsal 60 jam, yang diselenggarakan sejak 26-29 April 2024 akan memecahkan rekor dunia, Guinness World Records.
Pemecahan rekor dunia tersebut memiliki tujuan sosial, yakni melawan Human Trafficking karena hal itu adalah sesuatu yang terjadi di Indonesia.
“Kami sebagai Indonesia harus melakukan sesuatu. Itu alasan Guinness World Records futsal itu hanya untuk orang lebih tahu apa itu human trafficking,” jelas Jorge Marquez, Founder FSIF pasca upacara pembukaan.
Sebagai catatan, sebelumnya, rekor maraton bermain futsal terpanjang di dunia dipegang Fundacja Kasi Dulnik dari Polandia ketika di Warszawa, 9 December 2018. Lama permainan yang masih menjadi rekor dunia saat ini menurut Guinness World Record selama 51 jam, 3 menit, 22 detik.
Menilai kegiatan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberikan dukungan.
“Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari senin, teman-teman kita bisa bermain full sehingga bisa memecahkan rekor dunia,” kata Wasekjen KONI
Menurutnya, kegiatan ini harus menjadi momentum kebangkitan olahraga sebagai sarana pemersatu masyarakat untuk memperjuangkan isu kemanusiaan.
KONI Pusat berharap nantinya kegiatan kemanusiaan seperti ini dapat pada cabang olahraga lainnya.
Dukungan akan diberikan oleh KONI Pusat untuk kegiatan olahraga yang memberikan dampak positif.
Ekosistem KONI Pusat, seperti Caretaker Homecare juga siap mendukung pelaksanaan event olahraga.
Pada Permainan Futsal 60 jam Non-Stop kali ini, Caretaker menyediakan fisioterapis yang sangat dibutuhkan para pemain agar tetap bugar dan terus berjuang hingga pecahkan rekor dunia.
Sejatinya di Indonesia, kegiatan olahraga beberapa kali dijadikan sebagai cara memperjuangkan nilai-nilai.
Satu contoh adalah, ketika cikal bakal KONI yakni Ikatan Sport Indonesia (ISI), menggelar Pekan Olahraga ISI pada 15 Oktober 1938 di Surakarta guna menunjukan semangat kebangsaan sekaligus melawan Kolonialisme.