Mohammad Africhal resmi terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Kota Palu Periode 2024.
Africhal terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Cabang yang ke-XLVI di Rumah Adat Kaili, Kelurahan Nunu, Kota Palu pada Minggu (4/3/2024).
Putra kelahiran Morowali tersebut, dinilai sebagai sosok yang layak untuk melanjutkan tongkat estafet perjuangan di HMI. Hal itu dikuatkan oleh pengalamannya dalam berorganisasi.
Sebelum terpilih menjadi Ketua Umum, Africhal pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Wacana dan Intelektual di HMI pada kepengurusan sebelumnya.
Selain itu, ia juga pernah diamanahkan sebagai Ketua Umum HMJ Hukum Tata Negara Islam periode 2020, serta Wakil Ketua Senat Mahasiswa di UIN Datokarama Palu pada Tahun 2021.
Pasca ditetapkan sebagai pimpinan baru di HMI MPO Cabang Palu, Africhal berkomitmen untuk menjalankan roda organisasi sesuai konstitusi dan pedoman yang ada.
Sebagai langkah awal, dirinya akan bergerak secepat mungkin merampungkan komposisi pengurus yang efektif selama satu periode kedepan.
“Kami akan berusaha melaksanakan amanat konferensi cabang yang ke-XLVI dengan mempertimbangkan rekomendasi, kritik dan saran untuk membangun organisasi yang lebih baik kedepannya. Khususnya perampungan struktur pengurus akan kami segerakan,” ucap Africhal saat ditemui usai pelaksanaan konfercab.
“Secara pribadi, saya mengajak kepada seluruh kader HMI MPO Cabang Palu untuk selalu berpegang kepada Khittoh dan Konstitusi HMI, menjaga independensi diri, independensi organisasi, serta menegaskan posisi setiap kader maupun himpunan agar selalu berpihak kepada kebenaran dan keadilan. Sekalipun itu sukar dilaksanakan,” sambungnya lagi.
Bagi Africhal, menahkodai HMI bukanlah tugas yang mudah, banyak hal yang akan diperjuangkan khususnya persoalan keislaman dan keindonesiaan.
Ia pun menegaskan, kedepannya, HMI MPO Cabang Palu akan lebih banyak bersuara dan memperjuangkan terkait masalah keummatan.
“Salah satu hasil dari konferensi cabang kali ini, kami kirimkan pesan-pesan kemanusiaan dan bela sungkawa kami kepada kaum-kaum tertindas atau mustad’aafin di belahan dunia manapun dan mengutuk dengan keras tindakan-tindakan penindasan yang di lakukan oleh manusia-manusia tak bertanggung jawab, yang merendahkan harkat dan martabat manusia lainnya, seperti yang terjadi di Gaza, Palestina,” ungkapnya.
“Atas nama HAM dan agama, tindakan-tindakan tersebut harus dikecam dengan bentuk tindakan nyata berupa perlawanan oleh setiap manusia yang memiliki hati nurani berdasarkan level kemampuan masing-masing. Ini akan coba terus kami suarakan,” tegas Africhal.
Oleh karena itu, dirinya sangat berharap agar para senior-senior dan kader dapat memberikan support padanya dalam menjalankan amanah perjuangan tersebut.