Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti seleksi calon Imam Masjid, untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun untuk Pendaftaran dibuka hingga 3 Juli 2024 mendatang.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan UEA yang telah berlangsung sejak 2017.
“Imam masjid asal Indonesia yang saat ini sudah berada di UEA sebanyak 111 imam. Tahun ini, kami targetkan terpenuhi hingga total 200 imam,” ujar Kamaruddin di Jakarta, dikutip dari infopublik.id, Senin (1/7/2024).
Menurut Kamaruddin, program ini tidak hanya akan memberikan peluang bagi penghafal Al-Qur’an dan qari terbaik Indonesia untuk berkarier di kancah internasional, tetapi juga menjadi upaya untuk menyebarkan paham beragama yang moderat.
“Harapan kami masih sama, semoga imam yang direkrut dan dikirim ke sana adalah orang-orang terbaik yang akan membawa nama baik Indonesia di UEA dengan pahamnya yang ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasathiyah (moderat),” imbuhnya.
Proses seleksi diharapkan akan menghasilkan imam-imam yang berkualitas dan mampu menjadi duta agama yang baik bagi Indonesia di UEA. Dengan total target 200 imam, Kemenag optimis dapat memenuhi kebutuhan imam masjid di UEA serta memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Bagi masyarakat yang berminat, informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan proses seleksi dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Agama. Pendaftaran terbuka bagi semua kalangan yang memenuhi syarat, dengan harapan dapat menjaring bakat-bakat terbaik dari seluruh Indonesia.
Program pengiriman imam masjid ini merupakan salah satu inisiatif penting dalam meningkatkan reputasi Indonesia di kancah internasional serta memperkuat nilai-nilai moderasi beragama. Melalui dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan para imam terpilih dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa dampak positif bagi komunitas Muslim di UEA.