Yayasan Sikola Mombine menyelenggarakan kegiatan Workshop Finalisasi dan Pengesahan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Program “Penghidupan yang Inklusif dan Peka Terhadap Risiko bagi Penyandang Disabilitas dan Perempuan dalam Kondisi Kehidupan yang Rentan (PAKAGASI)”, bertempat di Hotel Best Western, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (30/04).
Dalam program ini, Sikola Mombine bermitra dengan Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) Indonesia and the Philippines dan bekerjasama dengan KEMENDAGRI, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sulawesi Tengah, Pemda Kabupaten Sigi yang didukung oleh Federal Ministry for Economic Co-operation and Development, Republic of Germany (BMZ) /Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Repubik Federal Jerman (BMZ).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya kolaborasi dari program perencanaan daerah dengan pihak-pihak yang mempunyai kerjasama secara resmi, demi meningkatkan partisipasi bermakna, baik dari kelompok berisiko, pelaksanaan kegiatan yang inklusif serta membahas Rencana Kerja Tahunan (RKT) program PAKAGASI bersama Pemerintah Daerah Periode 2024.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, yang diwakili oleh Asisten I Fahrudin.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kerja-kerja Sikola Mombine yang terus bersinergi bersama pemerintah dalam membantu masyarakat, khususnya kelompok perempuan dan penyandang disabilitas yang berada di wilayah Kabupaten Sigi.
Sementara itu, Bupati Sigi yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi, Sutopo Sapto Condro dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan langkah konkrit yang harus dilakukan nersama-sama.
“Saya meminta Kadis-kadis untuk terus mengawal program ini, karena dalam bentuk pembahasan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang akan dibahas ini adalah bagian dari tugas pemerintah Kabupaten Sigi, dan Yayasan Sikola Mombine. Dan saya meminta juga, laporan laporan kegiatan dapat dilaporkan kepada pemerintah Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Manajer Program PAKAGASI Taufik Hidayat menjelaskan, PAKAGASI bukan hanya program dari Sikola Mombine saja, melainkan program yang harus dikerjakan bersama-sama dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan pemerintah Kabupaten Sigi.
Hal tersebut, kata dia, telah dituangkan dalam bentuk Rencana Kegiatan tahunan (RKT).
“Karena RKT ini adalah bentuk komitmen bersama untuk sama-sama mewujudkan Kabupaten Sigi yang lebih inklusi,” jelas Taufik.
Lebih lanjut, Taufik menerangkan program PAKAGASI akan berlangsung selama 3 tahun kedepan.
Ia berharap program tersebut bisa berjalan lancar, sehingga benar-benar bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Sigi.
“Program PAKAGASI ini akan dilakukan selama 3 tahun, dimulai sejak tahun 2024 ini hingga tahun 2026 mendatang,” terangnya.
“Tentu ada banyak hal yang ingin dicapai dari program ini. Kami ingin memperkuat pembangunan sosial ekonomi, serta ketangguhan kelompok perempuan dan penyandang disabilitas pada 3 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi. Proses saat ini berjalan hampir 1 tahun. Harapannya, program PAKAGASI ini sinergi dengan program pemerintah Kabupaten Sigi, agar bisa menjawab kebutuhan masyarakat di Sigi,” harap Taufik.
Dalam kegiatan tersebut, selain membahas Rencana kegiatan tahunan (RKT), ada beberapa paparan materi yang disampaikan langsung dari perwakilan pusat fasilitasi kerjasama sekretariat jenderal kementerian dalam negeri RI, tentang pentingnya kerjasama antar pihak dalam pembangunan daerah, dan paparan dari Balai Pemdes di Malang, dirjen bina pemdes kementerian dalam negeri RI, tentang memperkuat tata kelola kelembagaan Desa, untuk ketangguhan Desa, serta paparan perwakilan dari Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) tentang tatacara kerjasama daerah dengan lembaga luar negeri sesuai peraturan yang ada.