Jejeran karangan bunga, yang bertuliskan kata-kata sindiran terhadap proses Pilkada di Kota Banjarbaru. Foto: Media Sosial
in ,

Terungkap Pemesan Karangan Bunga Yang Diletakkan Depan Pemko Banjarbaru

~ Advertisements ~

Beberapa waktu lalu, jejeran karangan bunga, yang bertuliskan kata-kata sindiran terhadap proses Pilkada di Kota Banjarbaru, terpampang di depan Balai Kota Banjarbaru dan kawasan bundaran Simpang Empat.

Diletakkannya sejumlah karangan bunga tersebut, disayangkan salah satu warga Kota Banjarbaru, Risky menyayangkan tidak tepatnya karangan bunga diletakkan.

Balai Kota sendiri notabene merupakan lingkungan para ASN Kota Banjarbaru bekerja, bukan kawasan penyelenggaraan pemilu.

“Harusnya kalau ingin memprotes atau menyindir pasang di depan penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU Banjarbaru,” ujarnya.

“Itu tempat para ASN bekerja, tidak ada kaitannya dengan proses politik langsung,” sambungnya.

Risky menilai, dengan diletakkannya karangan bunga ditempat yang tak semestinya, justru ikut melanggar aturan. Sebab, pemasangan karangan bunga di ruang publik itu tanpa adanya izin.

“Saya tidak punya hak untuk melarang, tapi kalau mengkritik adanya aturan yang dilanggar, seyogianya pula jangan melanggar aturan,” katanya.

Disejumlah media massa, risky mengaku membaca, pihak Pemko Banjarbaru menyatakan karangan bunga itu tidak ada izinnya.

“Nah! ini kan protes pelaksanaan Pilkada, tapi caranya melanggar aturan,” cetusnya.

Ia menduga, pemasangan karangan bunga tersebut dilakukan perorangan.

Sementara jasa pembuatan karangan bunga, Amora Florist & Baloon, Siti membenarkan adanya pemesangan karangan bunga untuk dipasang di depan Balai Kota Banjarbaru.

Pihaknya mendapat pesanan sebanyak 18 unit karangan bunga untuk dipasang di depan Balai Kota Banjarbaru dari seorang pria tanpa identitas.

“Iya ada (yang memesan -red) lusa kemarin, pembelinya seorang pria yang memesan sebanyak 18 unit. Untuk yang beliau pesan itu harga per unitnya Rp 500 ribu,” ungkap Siti.

Siti menuturkan, pemesan datang ke tokonya mengenakan masker dan topi, adapun untuk kisaran umur diakui kurang mengetahui.

“Untuk kisaran umur kurang tahu ya, karena beliau pakai masker dan topi,” kata Siti.

Adapun untuk nama pemesan, ditulis sesuai dengan yang dilakukan pencetakan di karangan bunga yang terpasang.

Tinggalkan Balasan

Pasar Murah Pemko Banjarbaru Disambut Antusias Warga

Desa Wisata Mattabulu, Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan